KEEP WRITING AND LET SEE HOW IT GOES!!

Rabu, 21 Desember 2011

Curhat of My Heart

        Hmm.. aku sering berpikir heran, kenapa perilakuku yang tadinya alim banget ternyata seperempatnya luruh karena adaptasiku di Labschool. Yang tadinya ngomong "gue lo" berat banget rasanya, menjadi gampang ngomong gitu sejak aku di Labschool. Dan yang tadinya ga tau bahasa-bahasa gaul seperti jebe, emjebe, dan lainnya, menjadi gampang dimengerti sekarang. Juga yang tadinya aku engga ngomong "anjir atau anjrit" di SD, jadi sering banget ngomong gitu. Aneh aja gitu kata orang-orang yang tadinya alim-alim gimana gitu kelihatannya, menjadi bicara kasar dan ga bermoral. Aku juga ga tau cara ngilanginnya, mungkin karena itu adaptasiku di Labschool sih. Banyak banget teman-temanku ngomong-ngomong seperti itu. Emang wajar sih ngomong begitu karena alasan adaptasi di sekolah baru, tapi semuanya sudah melebihi kewajaran. Mereka-mereka yang disana (kecuali aku) tak ada yang berat banget ngomong "anjing". Mereka tuh ngomong seperti ga ada beban dalam hatinya kalau omongan itu ga wajar dan ga perlu dilontarkan. Aku juga pahit banget ngerasanya mereka ngomong gitu, apalagi kalau perempuan yang ngomong begitu, bakal malu banget (bukan berarti laki-laki yang ga aku sebutin bebas ngomong apa aja yang jorok-jorok). Tapi, aku alhamdulillah masih berpegang teguh, maksudnya aku ga menyesuaikan mereka ngomong yang lebih jorok gitu, soalnya aku pake jilbab dan itu ga wajar banget kalau perempuan pake jilbab ngomong yang jorok gitu. Jilbab itu ga hanya untuk nutup aurat, lho. Tapi juga membatasi kita untuk tidak berbuat hal-hal yang negatif seperti berkata jorok seperti itu.
        Juga seperti yang lainnya selain aku, sudah banyak teman-temanku juga yang sudah berbicara seperti itu. Aku tidak menyebutkan nama, ya, takut ada yang tersinggung. Yah, setengah dari mereka sih begitu. Tapi, mereka cuma ngomong gaul-gaul yang masih, yah.. wajar wajar aja. Kalo yang udah melebihi sih aku ga tau ya. Itu menurut pengalamanku aja.
        Lanjut lagi, aku juga aneh, lho. Kalo misalkan ketemu teman-teman SD, aku masih ngomong yang sopan-sopan, kayak aku, kamu, (no anjir and anjrit).Yah, masih kelihatan kalem dan masih menahan diri. Mungkin beberapa teman-temanku sudah mengajakku berbicara lo gue. Tapi, kalau udah ketemu dengan teman-temanku yang sekarang, wah semua kata-kata yang gaul di pikiranku aku bicarakan semua. WAW, hebat yach!!
        Yah, gitulah kehidupan. Bervariasi dan berwarna bagaikan pelangi.Kita ambil sisi positifnya, kita juga ga selamanya kan ngomong aku dan kamu, kalau itu ga diperlukan. Mungkin dengan ngomong lo gue seseorang juga kelihatan lebih gaul dan lebih friendly, tapi dengan bahasa gaul juga jangan disamakan dengan bahasa jorok yang seperti itulah, hanya dikontrol aja pemakaiannya. Just be friendly with your languages, guys;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar